PERAN MASJID PATHOK NEGORO DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI KEAGAMAAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Yogyakarta masih banyak memiliki banyak masjid yang berasal dari Kraton (kagungan dalem). Salah satu masjid yang masih berkaitan erat dengan Kraton adalah Masjid Pathok Negoro Mlangi. Masyarakat menjadikan Masjid Pathok Negoro Mlangi sebagai pusat kesenian dan sarana mempertahankan tradisi. Berbagai kebudayaan yang khas pun hanya terdapat di Masjid Pathok Negoro Mlangi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Mahasiswa Ilmu Sejarah FIS UNY yang terdiri dari Nafi' Hidayat, Aulawi Nulad Utami, dan Agnes Petrus dengan dosen pembimbing Dr. Miftahuddin, M.Hum melakukan penelitian tentang Masjid Pathok Negoro Mlangi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi keagamaan yang masih dilaksanakan pada saat ini antara lain:
  1. Kojan/rodad, sholawat Jawa, mauludan, berjanjen, rengeng-rengeng, haul, organisasi pemuda/perkumpulan, nyadran, serta ngelik
  2. Masjid Pathok Negoro menjadi pusat tradisi keagamaan yang dilaksanakan oleh masyarakat
  3. Agama mampu berakulturasi  dengan budaya, sehingga kedua aspek tersebut mampu berjalan secara beriringan dengan kehidupan sosial masyarakatnya
  4. Tradisi keagamaan yang ada di Mlangi tidak hanya diajarkan kepada masyarakat Mlangi saja, tetapi beberapa daerah di sekitar Mlangi juga belajar kojan dan sholawat.
Masjid Pathok Negoro memiliki peran untuk menjaga tetap berlangsungnya kegiatan tradisi keagamaan dengan masjid sebagai pusat kegiatannya, agama mampu berakulturasi dengan budaya, serta masjid mampu menjadi pecontohan masjid lainnya.

Sumber:

Comments