Posts

Showing posts from October, 2019

Happiness in early childhood

This research was conducted based on three considerations. Firstly, childhood is a critical developmental stage that forms the foundation for the psychological well-being and future learning development of children. Secondly, the prevalence of child and adolescent behavioral problems is increasing, assumed to be caused by unhappiness. Thirdly, studies related to happiness in early childhood in Indonesia are still lacking. The research used a qualitative approach with the aim of exploring and understanding the meaning of subjective well-being for some individuals. This also includes examining the meaning, situation, and parties that relates to psychological well-being. The meaning of happiness in children aged 4-6 years shows positive affects (55%), carrying out activities (28.9%), getting something (8.89%), having positive physical conditions such as not feeling tired and healthy (4.44 %), as well as affiliations. The situations that make children happy are activities (36.61%) su...

HISTORY TELLING UNTUK MENANAMKAN NILAI NASIONALISME

Melemahnya rasa nasionalisme di kalangan generasi muda Indonesia merupakan masalah yang terjadi di era disrupsi sekarang ini. Hal ini terlihat pada sikap generasi muda yang kurang disiplin dan bertanggungjawab.  Dengan latar belakang masalah tersebut, Asyif Awaludin Romadhoni, mahasiswa Pendidikan Sejarah FIS UNY 2016, membuat program pengabdian kepada masyarakat tentang Penanaman Nilai Nasionalisme melalui  History Telling  kepada anak-anak Dusun Bandung, Miri, Kismantoro, Wonogiri. Tepatnya di SD Negeri 3 Miri. Kegiatan KKN-PPM ini dilaksanakan pada tanggal 9 September-1 Oktober 2019. "Bentuk kegiatan ini adalah mendongeng sejarah dengan pertimbangan bahwa anak-anak menyukai dongeng dan hal-hal baru. Harapannya, selain mereka terhibur dengan cerita sejarah, mereka dapat meneladani sikap positif para tokoh yang diceritakan, misalnya melalui cerita kedisiplinan almarhum B.J. Habibie, anak-anak diharapkan dapat meniru kedisiplinan B.J. Habibie." ujar Asyif. Sumber: ...

PERAN MASJID PATHOK NEGORO DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI KEAGAMAAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Yogyakarta masih banyak memiliki banyak masjid yang berasal dari Kraton (kagungan dalem). Salah satu masjid yang masih berkaitan erat dengan Kraton adalah Masjid Pathok Negoro Mlangi. Masyarakat menjadikan Masjid Pathok Negoro Mlangi sebagai pusat kesenian dan sarana mempertahankan tradisi. Berbagai kebudayaan yang khas pun hanya terdapat di Masjid Pathok Negoro Mlangi. Berdasarkan latar belakang tersebut, Mahasiswa Ilmu Sejarah FIS UNY yang terdiri dari Nafi' Hidayat, Aulawi Nulad Utami, dan Agnes Petrus dengan dosen pembimbing Dr. Miftahuddin, M.Hum melakukan penelitian tentang Masjid Pathok Negoro Mlangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi keagamaan yang masih dilaksanakan pada saat ini antara lain: Kojan/rodad, sholawat Jawa, mauludan, berjanjen, rengeng-rengeng, haul, organisasi pemuda/perkumpulan, nyadran, serta ngelik Masjid Pathok Negoro menjadi pusat tradisi keagamaan yang dilaksanakan oleh masyarakat Agama mampu berakulturasi  dengan budaya, sehingga kedua...